IDXChannel – Berinvestasi di saham perbankan syariah bisa menjadi pilihan menarik bagi investor, termasuk dalam momentum Ramadan. Selain menjalankan bisnis sesuai prinsip syariah, berinvestasi di saham tersebut juga berpeluang mendatangkan cuan.
Selain menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan, tak ada salahnya pula investor mencoba menyisihkan dana untuk menabung di aset investasi.
Salah satunya, investor bisa mengalokasikan dananya untuk berinvestasi di saham-saham bank syariah.
Sebagai informasi, saham syariah merupakan emiten yang tidak melakukan kegiatan usaha yang dilarang menurut syariah serta bukan merupakan jasa keuangan ribawi, seperti bank berbasis bunga dan perusahaan pembiayan berbasis bunga.
Selain itu, emiten dari saham syariah juga harus memenuhi ketentuan rasio keuangan, salah satunya yaitu total utang berbasis bunga dibandingkan total aset tidak lebih dari 45 persen.
Setidaknya terdapat empat perbankan syariah di Tanah Air yang melantai di bursa, salah satunya yaitu PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BRIS.
Bank yang merupakan satu-satuya bank syariah BUMN dengan status terbuka ini merupakan merger dari tiga bank syariah milik BUMN. Adapun, bank tersebut yakni Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) per 31 Maret 2023, sebesar 51,47 persen saham BRIS dikendalikan oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Sedangkan, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) maupun PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menggenggam saham BRIS masing-masing sebesar 23,24 persn dan 15,38 persen.
Selain BRIS, bank syariah lainnya yang tercatat di BEI adalah PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS). Asal tahu saja, BTPS merupakan unit usaha syariah dari bank himbara PT Bank BTPN Tbk (BBTN).
Bank yang melantai di bursa pada 2018 lalu dikendalikan oleh BBTN dengan kepemilikan saham sebesar 70 persen.
Selanjutnya, PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) juga merupakan bank syariah yang melantai di bursa.
Selain dimiliki Grup Panin, PNBS juga dikuasai oleh Dubai Islamic Bank. Mencatat data BEI, PT Bank Panin Tbk (PNBN) mengendalikan 67,30 persen saham milik PNBS. Sementara, Dubai Islamic Bank memiliki 25,10 persen saham PNBS.
Sebagai bank syariah, PNBS menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankan sesuai syariat Islam dalam hal penghimpunan dana, pembiayaan komersial dan ritel, hingga treasury.
Terakhir, bank syariah lainnya yang tercatat di bursa adalah PT Bank Aladain Syariah Tbk (BANK). Pada April Februari 2021, BANK resmi melakukan initial public offering (IPO).
Saham BANK dikendalikan oleh konglomerat asal RI, yaitu John Dharma J Kusuma. Melansir Forbes, John Kusuma menempati urutan 32 orang terkaya se Indonesia pada tahun 2021 dengan total kekayaan mencapai USD1,2 miliar atau Rp17,91 triliun (asumsi kurs Rp14.926) per 4 April 2022.
BANK merupakan perbankan syariah digital yang menggunakan teknologi informasi untuk mengembangkan produk pendanaan dan layanan perbankan lainnya.
Catatkan Kinerja Moncer pada 2022
Dilihat dari kinerja keuangannya, emiten-emiten bank syariah di atas punya kinerja keuangan yang moncer sepanjang 2022.
Melansir laporan keuangannya pada 9 bulan 2022, BANK mencatatkan pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai mudharib bersih yang melambung sebesar 111,46 persen menjadi Rp58,36 miliar.
Melesatnya pendapatan BANK pada periode ini ditopang oleh meroketnya segmen pendapatan emiten. Tercatat, segmen pendapatan dari jual beli dan ujrah yang diperoleh BANK pada 9 bulan 2022 melonjak 80.533,33 persen menjadi Rp2,42 miliar.
Padahal, pendapatan dari segmen ini yang dibukukan oleh BANK pada 9 bulan 2021 lalu hanya sebesar Rp3 juta.
Selain itu, pendapatan usaha utama lainnya juga terkerek hingga 102,72 persen menjadi Rp55,95 miliar pada 9 bulan 2022 dari Rp27,60 miliar pada 9 bulan 2022.