Menurut BRI Danareksa, Jumat (19/12), dinamika pasar turut dipengaruhi keputusan Bank of Japan (BOJ) yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75 persen, level tertinggi dalam 30 tahun terakhir.
Kendati langkah tersebut relatif sudah diantisipasi pelaku pasar, pengumuman BOJ tetap menjadi katalis global yang diperhitungkan investor di kawasan Asia. Dampaknya pun ikut merembet ke pasar keuangan Indonesia.
Sebelumnya, BI mempertahankan suku bunga acuannya untuk ketiga kalinya secara beruntun dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Rabu (17/12).
BI menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 4,75 persen, sesuai dengan perkiraan 18 dari 31 ekonom yang disurvei Reuters. Sementara itu, sisanya memperkirakan BI akan melanjutkan siklus pemangkasan suku bunga.
Pekan lalu, The Fed memangkas suku bunga acuan untuk ketiga dan terakhir kalinya tahun ini sebesar 25 basis poin, sementara pelaku pasar kini mematok dua kali penurunan suku bunga masing-masing 25 basis poin pada 2026. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.