Pelaku pasar tengah menantikan sinyal baru dari upaya diplomatik yang dapat membuka jalan bagi kembalinya minyak Rusia ke pasar global, yang berpotensi mengubah peta pasokan secara signifikan.
“Rusia dan Ukraina masih berada dalam fase negosiasi damai yang sensitif dan bisa membentuk ulang pasar minyak. Sementara itu, ketegangan antara AS dan Venezuela masih meningkat tajam,” ujar analis Rystad Energy Jorge Leon dilansir AFP, Senin (1/12/2025)
Jika ketegangan Rusia-Ukraina mereda, risiko geopolitik yang selama ini mendorong harga minyak akan berkurang. Namun bila negosiasi buntu, pasar akan kembali berfokus pada tekanan sanksi AS terhadap raksasa energi Rusia, Lukoil dan Rosneft.
Selain mempertahankan tingkat produksi, aliansi juga menyetujui mekanisme baru untuk menilai kapasitas produksi maksimum setiap negara anggota. Mekanisme ini akan menjadi acuan untuk penetapan baseline produksi tahun 2027, meski detailnya belum diungkap.
Menurut analis Homayoun Falakshahi Kpler, beberapa anggota berpendapat bahwa alokasi produksi saat ini tidak lagi mencerminkan kondisi investasi, potensi geologi, maupun kemampuan teknis terbaru di masing-masing negara.