Perseroan juga masih tetap optimis dapat membukukan pertumbuhan kredit sebesar 12% di 2023, naik dari 10% di 2022, didukung dengan meningkatnya permintaan kredit seiring dengan perbaikan ekonomi setelah pandemi.
Prasetya menuturkan, pihaknya masih menyukai BBCA hingga saat ini, mengingat risiko kreditnya yang rendah dan fakta bahwa BBCA merupakan salah satu institusi perbankan terbaik di Asia.
Sementara itu, CGS CIMB Sekuritas mempertahankan rekomendasi add saham BBCA dengan target harga Rp 9.300.
"Walaupun saat ini BBCA ditradingkan relatif premium 4.36x P/BV 23F, menurut kami inflow asing yang terus masuk ke Indonesia bisa meningkatkan valuationnya dalam waktu dekat," tulis analis CGS CIMB Sekuritas Handy Noverdanius dalam risetnya.
(DES)