IDXChannel - Banjir merusak tanaman jagung dan padi di wilayah pertanian China. Hal ini dikhawatirkan menambah tekanan terhadap pasokan pangan global.
Dilansir dari Reuters pada Minggu (13/8/2023), pasokan pangan global sebelumnya mengetat akibat larangan ekspor beras India dan gangguan pengiriman biji-bijian Ukraina dan Rusia melalui Laut Hitam.
"Daerah banjir di utara akan mengalami penurunan hasil panen," kata seorang pedagang biji-bijian yang berbasis di Singapura.
"Kami baru akan memiliki gambaran yang jelas tentang tingkat kerusakan setelah air banjir surut," lanjutnya
Banjir besar di wilayah utara China disebabkan oleh Topan Doksuri. Kerusakan menjadi semakin parah akibat lewatnya badai tropis Khanun.
"Banjir akan memengaruhi produksi beras di wilayah timur laut, dan mungkin mengurangi produksi beras sebesar 3%-5% di daerah terdampak," kata Ma Wenfeng, analis senior di Beijing Orient Agribusiness Consultant kepada Reuters.
Fitch Ratings pada Jumat mengatakan hujan lebat di wilayah penghasil biji-bijian China kemungkinan akan memberikan tekanan pada harga beras global. Harga beras telah naik lebih dari 20% sejak India mengumumkan larangan ekspor beras putih non-basmati.