Prasetyo mencontohkan game bergenre perang seperti PUBG. Dalam permainan tersebut, kata dia, terdapat berbagai bentuk kekerasan dan penggunaan senjata api yang dapat dipelajari dengan mudah.
“Jadi perlu ada pembatasan. Di situ jenis-jenis senjata mudah sekali dipelajari, dan ini bisa lebih berbahaya. Secara psikologis, mereka yang terbiasa melakukan kekerasan (di dalam game) bisa menganggap hal itu sebagai sesuatu yang biasa,” kata Prasetyo.
Selain pengaruh game, perundungan di kalangan siswa juga menjadi perhatian Presiden Prabowo. Dia meminta pihak sekolah mewaspadai fenomena tersebut, terutama setelah muncul informasi dari kepolisian bahwa terduga pelaku ledakan di SMA 72 adalah korban bullying.
“Kita sampaikan sekali lagi, kalau berkenaan dengan masalah bullying, kita sebagai sesama anak bangsa harus menghindari hal-hal yang tidak baik atau berimplikasi buruk seperti aksi-aksi perundungan,” kata dia.
(Nur Ichsan Yuniarto)