Tersangka ZS juga mempekerjakan seorang penerjemah bahasa China-Indonesia, yaitu terdakwa berinisial NSS yang sudah divonis penjara selama 3,5 tahun oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Aset tersangka dari hasil tracing saat ini masih berada di Dubai. Hal tersebut akan dikoordinasikan oleh penyidik bersama interpol sehingga dapat segera diamankan dan dilakukan penyitaan.
Peristiwa online scam jaringan internasional yang dipimpin oleh ZS juga terjadi di tiga negara yaitu India, China, dan Thailand. Terhadap ketiga negara tersebut mengalami kerugian dengan nilai sebagai berikut:
- India: sekitar Rp 1.077.204.000.000 (satu triliun tujuh puluh tujuh miliar dua ratus empat juta rupiah).
- China: sekitar Rp 91.207.000.000 (sembilan puluh satu miliar dua ratus tujuh juta rupiah).
- Thailand: sekitar Rp 288.300.000.000 (dua ratus delapan puluh delapan miliar tiga ratus juta rupiah).
Dengan begitu, total kerugian secara keseluruhan hampir Rp 1,5 triliun.
“Sampai saat ini, Bareskrim Polri masih melakukan kerja sama secara intensif dan berkoordinasi dengan Divhubinter Polri dan interpol untuk melakukan pencarian pelaku lainnya,” ujarnya.
(FRI)