Edwin juga menegaskan bahwa Komdigi akan meninjau ulang proses masking dan memetakan alur teknis yang memungkinkan manipulasi identitas nomor.
Selain itu, jalur panggilan internasional dan penggunaan Session Initiation Protocol (SIP) Trunk yang sering dipakai untuk menampilkan nomor lokal palsu juga akan mendapat perhatian.
"Kami meninjau kembali bagaimana proses masking dapat terjadi dan langkah apa saja yang bisa dilakukan agar hal tersebut tidak terulang atau minimal ruang terjadinya sangat kecil," kata Edwin.
Untuk menjaga keamanan masyarakat Indonesia, Edwin mengatakan bahwa itu menjadi tanggung jawab bersama. Regulasi yang kuat, teknologi keamanan jaringan, dan tata kelola identitas menjadi dasar untuk menjaga ruang telekomunikasi.
"Setiap hari terdapat sedikitnya 500 ribu hingga satu juta nomor baru yang diaktivasi. Yang sedang kami rapikan adalah bagaimana industri telekomunikasi tidak hanya tumbuh sehat, tetapi juga memiliki tanggung jawab kuat dalam menjaga pelanggannya," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)