“Juga diimbau untuk meningkatkan ketajaman deteksi dalam proses akuisisi yang tidak normal, misalnya banyaknya calon customer melakukan pengajuan pembiayaan atau pinjaman secara bersamaan dengan profil yang seragam,” ujar Mahendra.
Sebagai informasi, berdasarkan data Satgas Waspada Investasi (SWI), ratusan mahasiswa IPB menjadi korban penipuan dengan total pinjaman sebesar Rp650,19 juta. Adapun, tagihan tertinggi sebesar Rp16,09 juta.
Secara rinci, sebanyak 31 mahasiswa terdaftar di platform Akulaku dengan jumlah pinjaman Rp66,17 juta. Kemudian, di platform Kredivo ada 74 mahasiswa dengan jumlah pinjaman Rp240,55 juta, platform SpayLater sebanyak 65 mahasiswa dengan jumlah pinjaman sebesar Rp201,65 juta, serta platform SPinjam sebanyak 41 mahasiswa dengan jumlah pinjaman Rp141,81 juta.
(DES)