IDXChannel - Adopsi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah merambah ke berbagai sektor industri, termasuk logistik maritim. Teknologi tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan operasional secara signifikan.
Chief Technology Officer PT Asian Bulk Logistics (ABL), Arief Setiawan, mengungkapkan penerapan AI telah membawa dampak positif bagi perusahaannya.
Menurutnya, teknologi ini tidak hanya meningkatkan kualitas operasional, tetapi juga memperkuat daya saing ABL di tengah industri yang sangat kompetitif.
"Kami, seperti yang Anda lihat, adalah kuli panggul-nya perusahaan pertambangan. Kami mengangkut batu bara, biasanya bauksit dan nikel, dari lokasi penambangan dan membawanya ke kapal pengangkut curah," ujar Arief dalam acara World AI Show 2025 pada Rabu (9/7/2025).
Dia menuturkan, logistik maritim adalah industri yang tradisional. Namun, pihaknya perlu terus mengikuti perkembangan teknologi agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.
"Kami bersaing dengan banyak perusahaan di bidang ini, dan kemudian kami harus terus mengungguli mereka," kata dia.
Arief mengatakan, ABL telah menerapkan sistem Captain Eyes, solusi berbasis video analitik dan AI yang mampu memantau kondisi kapal secara real-time selama 24 jam penuh. Sistem ini dirancang untuk mendeteksi kelalaian dan tanda-tanda bahaya.
"Sebelumnya, kapten harus berkeliling atau memantau keamanan kapal lewat CCTV, tetapi ini tidak bisa dilakukan selama 24 jam penuh. Jadi kami telah menggantinya dengan analitik video, dengan AI untuk benar-benar meningkatkan keselamatan operasi kami dengan memberi tahu apa pun yang diperlukan yang akan segera diberitahukan kepada kapten dengan menggunakan AI," kata.
Selain itu, ABL juga mengimplementasikan pemeliharaan prediktif dengan menggabungkan teknologi IoT dan AI. Sensor yang terpasang di mesin kapal mengumpulkan data kondisi secara real-time, yang kemudian dianalisis untuk mendeteksi potensi kerusakan sejak dini.
"Jika viskositas oli turun atau terdeteksi kontaminan, maka teknisi maupun kantor pusat akan langsung diberi tahu. Ini menghindari kerusakan besar yang tidak terduga," kata dia.
Inovasi lainnya adalah penggunaan kamera AI pada derek kapal, yang dirancang untuk memantau kewaspadaan operator. Dengan teknologi ini, perusahaan dapat mendeteksi tanda-tanda kelelahan atau kantuk pada operator derek yang berisiko tinggi menimbulkan kecelakaan.
"Jika operator mengantuk, alarm akan berbunyi dan pemberitahuan dikirim ke pihak terkait. Ini adalah langkah preventif penting untuk menjaga keselamatan," ujar Arief.
Arief menekankan bahwa pencapaian ini merupakan lompatan besar bagi perusahaan logistik maritim yang kebanyakan masih sangat manual dan konvensional.
"Bagi perusahaan yang disebut kuli panggul, kami bangga bisa menunjukkan bahwa teknologi AI dapat memberikan dampak nyata dalam dunia kerja yang selama ini dianggap lambat beradaptasi," kata dia.
(NIA DEVIYANA)