sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Geger Biaya Kereta Cepat Bengkak, Ekonom: Tak Bisa Disamakan dengan Perangkap Utang

Economics editor Azfar Muhammad
18/10/2021 08:25 WIB
Proyek ini dilelang secara terbuka dan awalnya adalah kesepakatan B to B (bussines to busssiness) sehingga kalaupun terjadi hutang adalah hutang B to B.
Geger Biaya Kereta Cepat Bengkak, Ekonom: Tak Bisa Disamakan dengan Perangkap Utang (FOTO:MNC Media)
Geger Biaya Kereta Cepat Bengkak, Ekonom: Tak Bisa Disamakan dengan Perangkap Utang (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan untuk kasus Kereta Api Cepat (KCIC) yang tengah menjadi sorotan publik tidak bisa disamakan dengan perangkap utang atau Hidden debt atas kerja sama dengan China.  

Piter menyampaikan alasan mengapa pemerintah Indonesia memilih kerja sama dengan China untuk proyek KCIC dibanding pemerintah Jepang.  

“Jadi awalnya ada klausula yang ditawarkan oleh pihak china yang dinilai lebih meringankan. Jepang meminta adanya penjaminan dari pemerintah,” kata Piter saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin  (18/10/2021). 

Dirinya menceritakan pihak BUMN Rini suwandi pada waktu itu menyatakan dalam skema jepang, investor kereta api cepat adalah pemerintah dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).  

“Waktu itu jika projek tersebut mengiyakan kerja sama dengan jepang maka harus menggunakan APBN Sementara china mau menerima skema business to business.Tapi sekarang bisa dikatakan business to business nya gagal,” paparnya. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement