sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini Tiga Alasan Tes PCR Masih Mahal di Indonesia

Economics editor Azhfar Muhammad
05/11/2021 17:56 WIB
Meski sudah diturunkan menjadi Rp275 ribu atau Rp300 ribu untuk luar pulau Jawa dan Bali, namun angka tersebut dinilai masih terlalu mahal.
Ini Tiga Alasan Tes PCR Masih Mahal di Indonesia. (Foto: MNC Media)
Ini Tiga Alasan Tes PCR Masih Mahal di Indonesia. (Foto: MNC Media)

"Indonesia masih mengimpor dari beberapa negara seperti China, India. Tapi, Korea Selatan paling banyak," kata jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dikutip, Kamis (4/11/2021). 

2. Harga Tes Termasuk Operasional 

Harga tes PCR tidak hanya terkait kompnen alatnya saja. Namun ada biaya lain yang dimasukan dalam melakukan tes tersebut. 

Di antaranya, biaya alat pelindungi diri (APD), biaya dokter, perawat, administrasi dan sebagainya.

“Jadi kalau harganya 300 ribu, reagen dan swab sticknya hanya 40-50 persen dari harga test. Sianya  tarif tes PCR yang dibayar masyarakat bukan hanya melainkan termasuk biaya alat pelindung diri (APD) dari perawat atau petugas laboratorium yang mengambil sampel, biaya swab stick, alat pelindung diri (APD), biaya jasa dokter, dan sebagainya," kata Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Randy Teguh  kepada MNC Portal, dikutip Jumat (5/11/2021).

3. Investasi Mesin PCR yang mahal

Randy  menjelaskan kisaran harga reagen itu mulai dari Rp150-500 ribu tergantung asal dan kualitas barang. Semakin mahal tentu tingkat akurasinya akan semakin bagus. Sementara untuk biaya investasi mesin PCR itu mulai dari ratusan juta hingga Rp2 miliar

"Mahal, makanya kasihan juga yang sudah investasi, bingung harus menghitung ulang," terangnya. (TYO)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement