sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Moeldoko Sebut KTT ke-43 ASEAN Tetap Jalan meski Perwakilan Myanmar Absen

Economics editor Widya Michella
05/09/2023 14:52 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN tetap berjalan meski perwakilan Myanmar tak hadir.
Moeldoko Sebut KTT ke-43 ASEAN Tetap Jalan meski Perwakilan Myanmar Absen
Moeldoko Sebut KTT ke-43 ASEAN Tetap Jalan meski Perwakilan Myanmar Absen

IDXChannel - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN tetap berjalan meski perwakilan Myanmar tak hadir. Dia menyakini ada alasan ketidakhadiran Myanmar dalam KTT yang mulai dihelat hari ini. 

"Tetap jalan (meski perwakilan Myanmar tak hadir). Nanti dari Bu Menlu berikan penjelasan yang lebih konkret, pasti ada alasan-alasan lain," kata Moeldoko kepada wartawan di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (5/9/2023).

Dia menjelaskan, meski ASEAN terdiri dari berbagai negara dengan segala perbedaan. Namun hal tersebut tidak menjadikan organisasi di kawasan Asia Tenggara itu terpecah belah.

"Disampaikan pak Presiden bahwa sebagai kapal besar ASEAN ini, bukan berarti perbedaan itu bagian dari perpecahan. Perbedaan justru wajar dalam sebuah area demokrasi dan ini ASEAN diharapkan tetap bertumbuh sebagaimana mestinya," tutur dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka KTT ke-43 ASEAN dan KTT lainnya pada Selasa (5/9/2023) pagi. Pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC).

Jokowi mengaku sering mendengar pertanyaan mengenai terpecahnya ASEAN. 

"Memang akhir-akhir ini saya sering mendengar pertanyaan publik terkait ASEAN, yaitu apakah ASEAN akan terpecah dan tidak bisa bersatu? Apakah kapal ASEAN mampu terus melaju?" kata Jokowi.

"Yang Mulia pada momentum yang baik ini sebagai anggota keluarga dan sebagai ketua ASEAN saya ingin menegaskan bahwa kesatuan ASEAN sampai dengan saat ini masih terpelihara dengan baik," imbuhnya.

Menurut Jokowi, kesatuan untuk diartikan tidak ada perbedaan pendapat. Sebab sebagai negara yang memiliki beragam suku, budaya, bahasa dan agama bagi Indonesia kesatuan itu adalah sebuah harmoni dalam perbedaan.

"Termasuk di dalamnya perbedaan pendapat. Karena perbedaan pendapat justru menyuburkan demokrasi, justru menunjukkan bahwa kita sebagai keluarga memiliki kedudukan yang setara," tutur Jokowi.

(RNA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement