Market Watch
Last updated : 15:15 WIB 21/03/2023

Data is a realtime snapshot, delayed at least 10 minutes

Major Indexes
  • IHSG
  • 6,691.61
  • +79.12
  • +1.2%
  • LQ45
  • 929.99
  • +14.42
  • +1.58%
  • IDX30
  • 485.28
  • +7.75
  • +1.62%
  • JII
  • 560.74
  • +5.66
  • +1.02%
  • HSI
  • 19,591.43
  • +332.67
  • +1.73%
  • NYSE
  • 14,985.95
  • +208.25
  • +1.41%
  • STI
  • 3,222.10
  • +48.17
  • +1.52%
Currencies
  • USD-IDR
  • 15,339
  • 0.00%
  • 0
  • HKD-IDR
  • 1,953
  • 0.00%
  • 0
Commodities
  • Emas
  • 970,835
  • -0.52%
  • -5,050
  • Minyak
  • 1,047,040
  • +0.92%
  • +9,510

RAPBN 2022, Pemerintah Siapkan Rp682,8 T untuk Anggaran Kesehatan dan Perlindungan Sosial

Economics
Winda Destiana
17/08/2021 18:40 WIB
Pemerintah mengalokasikan anggaran Kesehatan dan Perlindungan Sosial sebesar Rp682,8 triliun dalam RAPBN 2022.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate

IDXChannel - Pemerintah mengalokasikan anggaran Kesehatan dan Perlindungan Sosial sebesar Rp682,8 triliun dalam Rancangan Anggaran Ponapean dan Belanja Negara (RAPBN) 2022. Anggaran tersebut terdiri atas Rp255,3 triliun anggaran Kesehatan dan Rp427,5 triliun anggaran perlindungan sosial. 

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menjelaskan, Rp255,3 triliun anggaran kesehatan atau 9,4 persen dari belanja negara itu akan diarahkan untuk melanjutkan penanganan pandemi. Selain itu, anggaran tersebut akan digunakan untuk reformasi sistem kesehatan, percepatan penurunan stunting, serta kesinambungan program JKN. 

Khusus untuk penanganan pandemi Covid-19, lanjut Johnny, dana tersebut akan difokuskan untuk mengantisipasi risiko dampak pandemi. Antisipasi itu meliputi, testing, tracing, dan treatment, program vaksinasi Covid-19, serta penguatan sosialisasi dan pengawasan protokol kesehatan. 

Menkominfo menambahkan, pemerintah juga akan menggunakan anggaran tersebut terus mendorong produksi vaksin dalam negeri. Kemudian, pihaknya juga mendorong berkembangnya industri farmasi yang kuat dan kompetitif. 

Hal ini, lanjutnya, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian sistem kesehatan dan farmasi dalam negeri. 

"Sebagai bangsa yang mandiri, Indonesia harus mampu membangun produksi vaksin sendiri. Hal ini diharapkan dapat terus memperkuat ketahanan dan kemandirian sistem kesehatan dan farmasi nasional," ujarnya. 

Sementara itu, Menkominfo mengatakan bahwa alokasi anggaran perlindungan sosial (perlinsos) sebesar Rp 27,5 triliun akan dialokasikan untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat miskin dan rentan. Dalam jangka panjang, hal ini diharapkan akan mampu memotong rantai kemiskinan di Tanah Air. 

Anggaran Perlinsos tersebut, lanjut Menkominfo, juga akan digunakan untuk mendukung reformasi program perlindungan sosial. Pemerintah akan melanjutkan penyempurnaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). 

Pihaknya juga menyinergikan berbagai data terkait untuk mendukung reformasi perlindungan sosial secara bertahap dan terukur. Selain itu, Menkominfo menambahkan anggaran ini akan digunakan untuk mendukung Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan sesuai dengan Undang-Undang Cipta Kerja, peningkatan kualitas implementasi perlindungan sosial, dan pengembangan skema perlindungan sosial yang adaptif. 

"Pemerintah terus komitmen dalam melakukan pengendalian Covid-19 dan juga memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak karena pandemi," kata Johnny. (NDA)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis IDX Channel tidak terlibat dalam materi konten ini.