Sedangkan, kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi sebesar 32,4 persen terhadap pendapatan Perseroan. Pendapatan tes esoterik juga mengalami pertumbuhan menjadi sebesar Rp252,69 miliar seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan tes
esoterik pada kuartal I-2021 menjadi sebanyak 516.711 tes.
Adapun total aset Perseroan pada kuartal I-2021 tercatat meningkat sekitar 7,6 persen menjadi Rp2,40 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Aset lancar menjadi Rp1,56 Triliun dan Aset non lancar menjadi Rp844,96 miliar.
Sedangkan, total liabilitas meningkat sekitar 0,9 persen menjadi Rp447,83 miliar pada kuartal I-2021. Sementara itu, total Ekuitas naik menjadi sebesar Rp1,95 triliun dibandingkan tahun 2020 yang mencapai Rp1,79 triliun.
Pada kuartal I-2021, jumlah pemeriksaan mencapai 4,2 juta dan jumlah kunjungan mencapai 833.260. Jumlah permintaan tes esoterik mengalami peningkatan sebesar 279,7 persen menjadi 516.711 tes. Perseroan berhasil membukukan rasio lancar sebesar 686,8 persen dan rasio cepat sebesar 661,0 persen.
"Rasio keuangan ini juga mencerminkan neraca Prodia yang juga semakin menguat," ucap Dewi.