Melihat prospek tersebut, CGSI menaikkan rekomendasi HMSP menjadi “Add” dengan target harga Rp620 per saham, berbasis valuasi 11 kali price-to earnings (P/E) ratio 2026, lebih tinggi dari sebelumnya 10 kali P/E. Valuasi saat ini disebut menarik karena berada di kisaran -2 standar deviasi dari rata-rata lima tahun terakhir.
Dalam kamus CGSI, rekomendasi “Add” berarti saham tersebut diperkirakan akan memberikan imbal hasil total lebih dari 10 persen dalam 12 bulan ke depan.
Namun, CGSI tetap mengingatkan potensi risiko seperti penjualan rokok yang lebih lemah dari perkiraan atau maraknya peredaran rokok ilegal yang dapat menekan kinerja HMSP. Meski demikian, momentum harga saham HMSP diperkirakan tetap solid hingga pengumuman resmi tarif cukai pada kuartal IV-2025.
Pernyataan Purbaya
Diberitakan sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa buka suara soal kebijakan cukai rokok yang berlaku saat ini. Dia juga menyoroti dampak tingginya cukai yang berpengaruh pada PHK di industri rokok dan maraknya rokok ilegal.
Purbaya mempersoalkan kebijakan cukai rokok yang selama ini mementingkan pendapatan negara dan kesehatan. Namun, minim memperhatikan dampak sosialnya.