Bisa dibayangkan, baru satu tahun berinvestasi, Ellen harus menghadapi kondisi pasar yang gonjang-ganjing akibat krisis, dengan kerugian mencapai lebih dari 50 persen.
Kondisi ini seolah 'menantang' niat awal Ellen yang terjun ke bursa saham agar tetap bisa produktif dan berdaya meski telah menikah. Terlebih, keinginan untuk tetap produktif tersebut semakin membulat mengingat Ibu Ellen juga merupakan seorang wanita pekerja.
"Wanita itu sebaiknya bisa berdaya. Memang tidak harus, tapi sebaiknya bisa. Just in case. Saya belajar dari teman-teman Saya, suaminya tiba-tiba stroke, atau meninggal. Jadi setidaknya dia bisa menghidupi keluarganya," ujar Ellen, kepada idxchannel.
Meski, Ellen mengakui bahwa suaminya pada dasarnya juga masih mampu dalam memenuhi kebutuhan finansial keluarganya. Namun Ellen berbulat tekad untuk bisa tetap produktif dan berdaya, agar bisa bermanfaat, dan memberikan dampak positif bagi banyak orang.
Saat itu Sang Suami mendukung keinginan Ellen dengan menyarankannya untuk belajar investasi saham, sekaligus memberikan sejumlah modal untuk dikelola di pasar modal.