IDXChannel - Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia, namun untuk memenuhi kebutuhan makanan halalnya, Indonesia masih bergantung pada impor.
Hal tersebut seperti diungkapkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Ia menyebut Indonesia masih harus impor untuk memenuhi kebutuhan makanan halal domestik. Padahal Indonesia berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia. Karena itu, saat ini pemerintah tengah mengembangkan industri produk halal di Tanah Air.
"Sampai saat ini, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia justru hanya menjadi konsumen produk halal dunia. Jangankan untuk menjadi pemain global, memenuhi kebutuhan makanan halal domestik kita harus mengimpor," katanya dalam webinar 'Menyongsong Era Halal Industri Jawa Timur' yang diselenggarakan UIN Sunan Ampel Surabaya, Rabu (3/3/2021).
Ma'ruf memaparkan, pada 2018, Indonesia membelanjakan 173 miliar US dollar untuk makanan dan minuman halal, atau mencapai 12,6% dari pangsa produk makanan halal dunia, dan merupakan konsumen terbesar dibandingkan dengan negara-negara mayoritas muslim lainnya.
Di sisi lain, pasar halal global memiliki potensi yang sangat besar. Pada 2018, konsumsi produk pasar halal dunia mencapai 2,2 triliun US dollar dan akan terus berkembang mencapai 3,2 triliun US dollar pada tahun 2024. Dengan perkiraan penduduk muslim yang akan mencapai 2,2 milliar jiwa pada tahun 2030, maka angka perekonomian pasar industri halal global ini akan terus meningkat dengan pesat.