Meski demikian, sejumlah risiko masih perlu diwaspadai. Di mana inflasi AS yang belum sepenuhnya terkendali dapat menghambat laju pemangkasan suku bunga The Fed, sementara potensi berbaliknya arus modal dapat menekan stabilitas keuangan domestik.
Di sisi lain, tantangan struktural dalam penciptaan lapangan kerja dan peningkatan produktivitas juga masih menjadi pekerjaan rumah bagi perekonomian nasional.
Selain itu, kondisi sosial-politik yang belakangan bergejolak telah membuat rupiah cenderung tertinggal terhadap dolar AS. Situasi ini berpotensi memaksa BI melakukan intervensi lanjutan di pasar valuta asing, yang pada akhirnya bisa mengurangi cadangan devisa.
(DESI ANGRIANI)