sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dekati Level Tertinggi Selama Tujuh Tahun, Harga Minyak Mentah USD89,5 per Barel

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
31/01/2022 11:22 WIB
Penguatan harga terjadi di tengah kekhawatiran atas pasokan yang ketat menyusul ketegangan geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah.
Dekati Level Tertinggi Selama Tujuh Tahun, Harga Minyak Mentah USD89,5 per Barel (FOTO:MNC Media)
Dekati Level Tertinggi Selama Tujuh Tahun, Harga Minyak Mentah USD89,5 per Barel (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Hari ini, harga minyak mentah mengalami kenaikan lebih dari 1 persen pada Senin (31/1/2022). Kenaikan ini mendekati level tertinggi minyak tujuh tahun terakhir yang sempat dicapai pada sesi sebelumnya. 

Penguatan harga terjadi di tengah kekhawatiran atas pasokan yang ketat menyusul ketegangan geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah. 

Hingga pukul 11:02 WIB, minyak mentah Brent naik 1,16% menjadi USD89,55 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS menanjak 1,26%, menjadi USD87,91 per barel, melanjutkan penguatan pada Jumat lalu (28/1). 

Kedua acuan harga minyak dunia itu tercatat menyentuh level tertingginya sejak Oktober 2014 yang dicapai pekan lalu, yakni Brent menyentuh USD91,70 dan WTI di USD88,84. 

"Kecemasan atas kekurangan pasokan global, ditambah dengan risiko geopolitik yang sedang berlangsung, telah menyebabkan pasar memulai minggu ini dengan kinerja yang kuat," kata Analis Fujitomi Securities Co Ltd, Toshitaka Tazawa, dilansir Reuters, Senin (31/1/2022). 

Toshitaka memprediksi komoditas tersebut mampu menembus hingga level USD90 per barel mengingat pasar masih berekspektasi bahwa negara-negara pengekspor minyak bumi dan sekutunya masih akan tetap mempertahankan kebijakan peningkatan produksi secara bertahap. 

Para produsen yang tergabung dalam OPEC dan sekutunya Rusia telah menaikkan target produksi mereka setiap bulan sejak Agustus tahun lalu sebesar 400.000 barel per hari (bph) untuk menutupi kekurangan pasokan dari tahun 2020. 

Namun, sejumlah anggota mereka diketahui merasa kesulitan karena keterbatasan kapasitas ditambah kembali meningkatnya penyebaran wabah varian Omicron. 

Pada pertemuan 2 Februari 2022 mendatang, OPEC dan sekutunya diproyeksikan tidak mengubah kebijakan lama mereka, meskipun kenaikan suku bunga dan inflasi masih menjadi perhatian para investor.

(SANDY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement