Sebelumnya, perseroan juga telah berekspansi dengan menggandeng Klinik Utama Jannah Medika milik PT Amalia Jannah Medika. Keduanya bekerja sama dan membuka klinik di Serang, Banten.
Adapun, perseroan mencatat kinerja yang menurun pada tiga bulan pertama tahun ini. Emiten dengan kode DGNS itu meraup laba tahun berjalan pada kuartal I 2022 sebesar Rp 8,4 miliar, atau turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 21,79 miliar.
Meskipun perseroan mencatat pendapatan yang bersumber dari pemeriksaan non Covid-19 sebesar Rp 30 miliar dari sebelumnya Rp 19 miliar.
Adapun, jumlah tes non Covid-19 meningkat sebesar 41,3 persen dari sebelumnya 121.000 tes menjadi 171.000 tes.
Sementara itu, layanan medical check up DGNS tercatat tumbuh 259,8 persen menjadi 2.853 pemeriksaan dari sebelumnya sebanyak 779 pemeriksaan.
(FRI)