“Jika dilihat dari rasio PBV BBTN sebesar 0,44x. Rasio ini lebih murah, dibandingkan dengan peers, termasuk big bank. Selain itu, BTN menunjukkan perbaikan kinerja hingga Februari 2025, penyaluran kredit sebesar Rp 359 triliun atau naik 5,84 persen y/y dengan NII sebesar Rp 1,9 triliun atau -13,32 persen y/y,” ujarnya pada Rabu (23/4).
Penguatan tersebut, katanya, juga ditopang respons positif investor terhadap penyelesaian akuisisi 100 persen saham PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang juga bagian dari rencana pemisahan (spin-off) unit usaha syariah BTN Syariah.
Nilai akuisisi tersebut diperkirakan mencapai Rp1,5 hingga Rp1,6 triliun. Sejumlah sentimen positif itu mendorong Kiwoom Sekuritas untuk mempertahankan rekomendasi beli saham BBTN dengan target harga di level Rp1.165 per saham. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.