Ivan menjelaskan, 2023 menjadi titik peningkatan yang drastis masyarakat bermain judi online. Sebab, pada tahun tersebut mencapai 63 persen jika diakumulasikan dari tahun 2017.
"Tahun ini sudah mencakup 63 persen dari total akumulasi perputaran dana yang sebesar Rp517 triliun sejak tahun 2017. Kita berharap ini akan menurun di tahun 2024," ujarnya.
Ivan pun mengungkapkan modus yang kerap kali digunakan. Menurutnya, banyak yang menggunakan nomor rekening orang lain yang diperoleh dari praktik peminjaman rekening oleh masyarakat kepada pelaku judi online untuk dipakai sebagai penampungan dana rekening judi online.
Dana tersebut, menurut Ivan, sebagian dilarikan ke luar negeri oleh para pelaku dengan menggunakan perusahaan perusahaan cangkang.