Ditambahkan Faisal, hal ini merupakan kesempatan yg dimanfaatkan agar bisa menarik investasi nilai besar khusus manufaktur. Karena menciptakan tenaga kerja yang banyak dan kesempatan menciptakan lapangan pekerjaan. “Tak hanya itu, biasanya juga ada multiplayer efek,” imbuhnya.
Berkaca peluang menarik investasi, Faisal menyebutkan sebenarnya Indonesia masih kalah bersaing dengan Vietnam, namun seiring sudah banyaknya investor masuk ke Vietnam, Faisal memandang para investor beralih ke negara lain termasuk Indonesia.
Untuk itu, Faisal meminta kepada pemerintah untuk memanfaatkan momen ini untuk menarik minat investor ke Indonesia sehingga dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.
Sekadar informasi, ketujuh perusahaan yang dipastikan merelokasi investasi adalah PT CDS Asia dari Amerika Serikat dengan bidang usaha industri lampu dengan tenaga surya. PT Sagami Indonesia, dari Jepang bidang usaha industri komponen elektronika. PT Denso Indonesia dari jepang bidang usaha industri suku cadang kendaraan bermotor.
PT Panasonic Manufacturing Indonesia dari Jepang bidang usaha industri barang elektronika. PT Meiloon Technology Indonesia dari Taiwan bidang usaha industri speaker/ audio dan video elektronik. Kemudian, PT Kenda Rubber Indonesia, dari Taiwan bidang usaha industri ban, serta PT LG Electronics Indonesia dari Korea Selatan dengan bidang usaha industri perlengkapan elektronika. (*)