"Perputaran penuh pada hari Senin adalah sinyal bahwa bank sentral China akan terus mempertahankan sikap kebijakan moneter yang longgar," ujar Kepala Analis Pasar Keuangan di MUFG Bank, Marco Sun, dalam laporan tersebut.
Di sisi lain, PDB triwulan III-2022 China kemungkinan akan menunjukkan tantang besar di tengah permintaan domestik yang lemah dan pertumbuhan global yang melambat.
Tetapi data pinjaman sejak bulan Agustus menurunkan urgensi penurunan suku bunga. Sementara kondisi mata uang yang melemah membuat PBOC memiliki ruang terbatas untuk bermanuver pada kebijakan moneter.
Beberapa pengamat pasar melihat peluang bagi PBOC untuk memotong jumlah uang tunai yang disisihkan oleh bank sebagai cadangan akhir tahun ini. Cadangan itu bisa melawan jatuh tempo MLF yang mencapai 1,5 triliun yuan pada November dan Desember.
"Kami memperkirakan pelonggaran moneter lebih lanjut akan berlanjut, meskipun PBOC akan menyadari tekanan aliran keluar dari kebijakan moneter yang berbeda dengan Fed AS. Pelonggaran tambahan lebih mungkin terjadi dalam bentuk likuiditas dan pelonggaran yang ditargetkan," ujar Ekonom HSBC untuk China Raya, Erin Xin.