sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Potensi Pasar Syariah Tinggi, Menteri Teten Minta BMT Mampu Ambil Peran 

Syariah editor Rina Anggraeni
09/12/2021 19:47 WIB
Baitul Mal Wattamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang terlahir murni dari masyarakat Indonesia, menjadi primadona ekonomi syariah nasional.
Potensi Pasar Syariah Tinggi, Menteri Teten Minta BMT Mampu Ambil Peran 
Potensi Pasar Syariah Tinggi, Menteri Teten Minta BMT Mampu Ambil Peran 

IDXChannel - Baitul Mal Wattamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang terlahir murni dari masyarakat Indonesia, menjadi primadona ekonomi syariah nasional. Progresifnya perkembangan BMT di Indonesia tidak lepas dari besarnya porsi masyarakat kelas menengah dan bawah di Indonesia. 

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa potensi pasar keuangan syariah yang tinggi diharapkan dapat dimanfaatkan BMT dengan mengikuti perubahan zaman dan mengedepankan compliance, serta turut serta fokus pada pemberdayaan KUMKM dan optimalisasi dana sosial Islam. 

"Oleh karena itu, kita harus tingkatkan sinergi dan kolaborasi dengan BMT, dalam meningkatkan kapasitas usaha mikro dan kecil di Indonesia," kata MenKopUKM di Jakarta, Kamis (9/12/2021).

Apalagi, Keuangan Islam menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat di industri keuangan global, melampaui pasar keuangan konvensional. Nilai aset keuangan syariah diperkirakan meningkat 13,9% pada tahun 2019 dari USD2,52 triliun menjadi USD 2,88 triliun (The State of the Global Islamic Economy Report 2020/2021). 

"Sektor ekonomi dan keuangan syariah diharapkan menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Indonesia, mengingat relevansi prinsip dasar yang dimilikinya, serta kinerjanya yang mumpuni di tengah tantangan pandemi pada 2020," paparnya

Saat ini, market share keuangan syariah Indonesia sudah mencapai 10% sesuai target 2021, dan tahun 2022 ditargetkan mencapai 15%. 

Teten pun berharap para pelaku usaha mikro dan kecil bisa dikonsolidasikan dalam wadah koperasi. "Kelembagaan koperasinya akan kita perkuat hingga mampu membeli produk anggota. Disini, koperasi berperan sebagai offtaker. Permodalan koperasi akan diperkuat LPDB KUMKM," ucap MenKopUKM. 

Dengan begitu, lanjut Teten, pelaku usaha kecil dan mikro, petani, atau peternak, tidak lagi memikirkan pemasaran bagi produknya. "Mereka fokus untuk mengurus kebun dan kualitas produk," tandas MenKopUKM. 

Koperasi bisa juga mendirikan semacam Distribution Center untuk memasok kebutuhan warung-warung rakyat agar mendapatkan harga yang kompetitif. "Sehingga, warung-warung itu bisa bersaing dengan minimarket moderen," jelas Teten. 

Bahkan, ke depan, Teten akan terus mengembangkan koperasi masuk ke sektor produksi, tidak hanya perdagangan saja. "Kita melihat banyak potensi yang bisa dikembangkan lewat koperasi produksi. Kita kaya akan buah tropis, herbal, hasil laut, dan sebagainya," tukasnya. 

(NDA) 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement