sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menghapus Jejak Karbon Merajut Masa Depan Hijau 

Economics editor Desi Angriani
24/10/2024 19:45 WIB
Pertamina berhasil berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e pada 2023.
Menghapus Jejak Karbon Merajut Masa Depan Hijau (Foto: MNC Media/ Sindonews)
Menghapus Jejak Karbon Merajut Masa Depan Hijau (Foto: MNC Media/ Sindonews)

IDXChannel - Sejak masa praindustri, suhu dunia sudah memanas sekitar 1,19 derajat celsius dalam jangka waktu 10 tahun. Ini memicu terjadinya cuaca ekstrem seperti gelombang panas, badai, dan kekeringan yang lebih intens serta perubahan pola cuaca di seluruh dunia. 

Sahara, yang selama ribuan tahun gersang, mulai menunjukkan tanda-tanda vegetasi. Sementara hutan hujan Amazon yang dikenal sebagai paru-paru dunia pun mulai mengalami pengeringan dan deforestasi di sepanjang wilayahnya.

Fenomena tersebut dipicu oleh penggunaan bahan bakar fosil yang terus menerus seperti batu bara, minyak dan gas alam. Jika emisi karbon terus meningkat, Antartika dan Greenland dapat kehilangan sejumlah besar massa es dan permukaan air laut bisa naik hingga 1 meter menurut laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). 

Di sisi lain, produksi minyak bumi secara global juga mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya kesadaran global akan pentingnya menjaga lingkungan. Komitmen ini memaksa setiap negara termasuk Indonesia untuk mencari sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Komitmen tersebut dikukuhkan oleh 195 negara dengan meratifikasi Perjanjian Paris atau Paris Agreement pada 2016 lalu. Setiap negara yang berpartisipasi dalam Kesepakatan Paris diwajibkan untuk menyerahkan Nationally Determined Contributions (NDCs), yaitu target pengurangan emisi gas rumah kaca yang disesuaikan dengan kondisi nasional masing-masing negara.

Halaman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Advertisement
Advertisement