sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menghapus Jejak Karbon Merajut Masa Depan Hijau 

Economics editor Desi Angriani
24/10/2024 19:45 WIB
Pertamina berhasil berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e pada 2023.
Menghapus Jejak Karbon Merajut Masa Depan Hijau (Foto: MNC Media/ Sindonews)
Menghapus Jejak Karbon Merajut Masa Depan Hijau (Foto: MNC Media/ Sindonews)

Inovasi CCS dan Pengembangan Hidrogen Hijau

Salah satu inovasi paling signifikan Pertamina dalam menurunkan emisi karbon adalah penerapan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS). Teknologi ini memungkinkan penangkapan emisi karbon dari fasilitas industri dan pembangkit listrik, yang kemudian disimpan di bawah tanah sehingga tidak dilepaskan ke atmosfer.

Pada 2022, Pertamina memulai proyek percontohan CCS di lapangan Tangguh, Papua Barat, dan Lapangan Sukowati, Jawa Timur. Proyek ini bertujuan untuk menangkap 1,5 juta ton CO₂ per tahun dari operasi migas yang ada. Ini menjadikannya salah satu proyek CCS terbesar di Asia Tenggara sehingga Indonesia memiliki potensi menjadi Carbon Capture Hub atau pusat penyimpanan CO2 dalam skala regional.

Menurut Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, Indonesia memiliki 520 gigaton CO2 storage sehingga akan berkontribusi besar terhadap pencapaian target keberlanjutan global. 

Pertamina sendiri memiliki potensi 400 giga pounds CCUS atau semacam rumah untuk karbon dalam mengurangi emisi gas buang dari operasional hulu migas. Dengan begitu, penyimpanan karbon dapat menjadi bisnis baru dan CO2 yang tersimpan akan menambah kredit karbon Indonesia.

“Bahwa transisi energi juga bukan hanya mengurangi kegiatan bisnis di hulu migas. Tetapi juga menciptakan bisnis baru,” kata Nicke dalam Kick Off Field Trial Interwell CO2 Injection di Lapangan Sukowati, Bojonegoro, Jawa Timur pada Senin (14/10/2024).

Halaman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Advertisement
Advertisement